Gangguan Lambung Bernama GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit saluran pencernaan menahun yang terjadi jika asam lambung atau empedu naik atau membalik (refluks) ke kerongkongan. Sebenarnya, GERD dapat juga merupakan fenomena fisiologis normal yang dialami sebagian besar orang terutama setelah makan.
Bila hal ini terjadi lebih dari 2x seminggu, atau mengganggu aktivitas harian Anda, maka dokter akan mendiagnosis GERD. Beberapa orang sembuh sendiri, namun lebih banyak yang perlu obat, bahkan pembedahan (sesuai indikasi) untuk mengurangi gejala.
Tanda dan Gejala
1. Nyeri dada atau epigastrium yang menjalar ke atas, ke belakang, lalu ke leher.
2. Produksi ludah atau air liur berlebihan.
3. Sensasi atau rasa terbakar/amat nyeri di dada (heartburn), terkadang menyebar ke kerongkongan, diiringi rasa asam atau kecut di mulut.Sekitar 7% populasi mengalami heartburn setiap hari.
4. Sulit untuk menelan (dysphagia).
5. Sakit untuk menelan (odinophagia).
6. Batuk atau batuk kering.
7. Sesak nafas seperti asma.
8. Suara serak atau parau.
9. Rasa sakit di tenggorokan.
10. Radang tenggorokan (laringitis).
11. Membaliknya (regurgitation) cairan asam atau makanan.
12. Tenggorokan serasa tersumbat atau terganjal benda asing.
Bila sudah disertai nafas pendek dan nyeri di lengan, segeralah pergi ke dokter atau RS terdekat, sebab ini merupakan gejala dini serangan jantung (heart attack) yang dapat menyebabkan kematian.
Penyebab
Penyebab pasti belum diketahui. Diduga karena seringnya cairan asam lambung (atau terkadang empedu) membalik ke esophagus.

Faktor Risiko
Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena GERD, antara lain:
1. Asma
2. Diabetes
3. Obesitas (kegemukan)
4. Kehamilan
5. Merokok
6. Mulut atau bibir kering
7. Tertundanya pengosongan lambung
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa prosedur berikut ini dilakukan oleh dokter atau gastroenterologist untuk menegakkan diagnosis GERD:
1. Tes supresi asam atau proton pump inhibitor test.
2. Tes perkusi Bernstein.
3. Endoskopi.
4. Monitoring dan evaluasi pH esofagus 24 jam.
5. X-ray sistem pencernaan bagian atas.
6. Tes untuk mengukur pergerakan dan tekanan di esofagus, yang disebut: esophageal impedance.
7. Bila tersedia fasilitas, dapat dilakukan: barium esophagogram, esophagogastroduodenoscopy (EGD), atau esophageal manometry atas indikasi.

Solusi
1. Turunkan berat badan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Tidur dalam posisi setengah duduk dan tunggulah hingga perut kosong. Jangan tidur langsung setelah makan. Bila akan tidur setelah makan, maka tunggulah setelah 2-3 jam.
4. Hindari rokok, kopi, coklat, alkohol, pedas, lemak, mint, bawang putih, bawang merah, makanan yang digoreng.
5. Hindari kafein dan teofilin.
6. Jangan mengobati atau membeli obat sendiri.
7. Segeralah menghubungi dokter kembali bila obat habis namun belum sembuh.

Beberapa pilihan obat untuk mengendalikan sensasi terbakar atau nyeri di dada (heartburn):
1. Antacid yang menetralkan asam lambung. Efek samping dari penggunaan antacid yang berlebihan adalah diare (mencret) atau konstipasi (sulit buang air besar).
2. Terapi untuk mengurangi produksi asam, yang disebut H-2-receptor blockers, misalnya: cimetidine, famotidine, nizatidine, atau ranitidine.
3. Terapi untuk menghalangi produksi asam dan menyembuhkan kerongkongan, yang disebut proton pump inhibitors. Kerjanya adalah menghambat produksi asam dan memberikan waktu kepada jaringan kerongkongan yang rusak untuk pulih. Misalnya: lansoprazole, omeprazole, esomeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole.

Terapi untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah disebut agen prokinetic. Kerjanya membantu mempercepat pengosongan lambung dan menguatkan katub atau klep antara lambung dan esofagus. Efek sampingnya adalah kelelahan, depresi, cemas.

Beberapa herbal, seperti: licorice, slippery elm, chamomile, dan marshmallow sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Akupunktur dan terapi relaksasi dengan teknik tertentu hendaknya juga dikonsultasikan ke dokter.

Tindakan pembedahan dengan teknik “Laparoscopic fundoplication” dapat dilakukan bila terapi obat gagal dan atas persetujuan dokter.
Komplikasi
Radang menahun (chronic inflammation) di kerongkongan (esophagus) dapat menyebabkan:
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
2. Penyempitan kerongkongan (esophageal stricture).
3. Luka terbuka di kerongkongan (esophageal ulcer).
4. Perubahan menuju lesi pre-kanker di kerongkongan (Barrett’s esophagus).
5. Kanker kerongkongan (carcinoma esophagus).
Analisis kami, Anda benar menderita GERD. Obat yang diberikan sudah tepat. Berikut ini penjelasannya:
PROSOGAN adalah merk/nama dagang dari Lansoprazole yang diproduksi oleh Kimia Farma, merupakan proton pump inhibitor yang mencegah lambung memproduksi asam. Efek sampingnya: jarang terjadi. Misalnya: perubahan enzim hati dan hematologik, konstipasi (susah BAB), diare, mulut kering, perut kembung, sakit kepala, pusing, ruam, pruritus (gatal), demam. Dosis: untuk dewasa 30mg/hari. Lama pemberian: ulkus duodenum atau refluks esofagitis (GERD) selama 4 minggu. Ulkus lambung jinak 8 minggu.

REGIT, merupakan obat dengan nama generik: Domperidone Maleat, diproduksi oleh: Landson.
Dijual dalam kemasan tablet salut selaput 10 mg x 5 x 10′s.
Mekanisme kerjanya:
1. Domperidone merupakan antagonis dopamine perifer yang selektif di reseptor D2. Obat ini terutama bekerja di chemoreceptor trigger zone dan di lambung.
2. Domperidone meningkatkan aktivitas spontan lambung dan mengantagonis penghambatan pengosongan lambung oleh dopamine.
3. Obat ini meningkatkan dilatasi pylorus dan mempercepat pengosongan lambung.

Efek samping sentral, misalnya sedasi, reaksi ekstrapiramidal, parkinsonisme dan diskinesia tardive sangat jarang terjadi karena obat ini sulit melalui sawar darah otak. Domperidone dapat meningkatkan kadar prolaktin plasma yang dapat menimbulkan galaktorea, ginekomastia, pembesaran payudara atau terasa sakit. Rash (kulit kemerahan) atau reaksi alergi lain.

GASFLAT atau Gasflat® [film-coated tab] mengandung: Pancreatin 170 mg, activated dimethylpolysiloxane (simethicone) 80 mg. Dosis: 1-2 tablet setiap hari. Indikasinya: kembung pada penelanan udara, insufisiensi pankreas, gangguan hati, empedu, lambung dan usus, kembung setelah operasi, sindroma lambung-jantung. Gasflat digunakan sebagai anti-kembung (antiflatulence) untuk persiapan menjalani radiografi (rontgen).

Demikian. Semoga bermanfaat.

Salam SEHAT dan SUKSES selalu !!!

Hormat kami,

Dr. Dito Anurogo

Komentar

Postingan Populer